PEMANGKASAN ANGGARAN, TANTANGAN & SOLUSI BAGI KEPEMIMPINAN BUPATI TERPILIH ASRI ARMAN.

Maluku Satu | Selasa 18 Februari 2024 |

Sejak di keluarkan Inpres No 1 Tahun 2025 Tentang Efisiensi Anggaran memberi dampak bagi Bangsa Indonesia sehingga terjadi pemangkasan Anggaran di kementrian yang merambat sampai ke propnsi dan kabupaten/kota. Inpres ini kemudian dirasakan oleh berbagai kalangan sebagai suatu usaha untuk melancarkan program – program Bapak Presiden Prabowo Subianto.

Kabupaten Seram Bagian Barat juga tidak luput dari pemangkasan anggaran tersebut dimana penurunan anggaran tersebut cukup signifikan dan tentunya akan sangat berdampak besar bagi Pembangunan di Kabupaten Seram Bagian Barat.

Tahun 2024, APBD Kabupaten Seram Bagian Barat yang tertuang dalam Perda No 1 Tahun 2024 menetapkan Pendapatan Anggaran Dan Belanja Daerah Sebesar Rp. 983.266.084.500 yang terdiri dari Pendapatan Daerah : Rp. 983.266.084.500, Belanja Daerah :Rp. 1.061.551.199.002,- Defisit/Surplus : (Rp. 78.285.114.502),- dan Pembiayaan Daerah 1. Penerimaan : Rp. 81.035.114.502,- 2. Pengeluaran : Rp. 2.750.000.000,- Pembiayaan Netto : Rp. 78.285.114.502,- Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan Rp.0,-.

 

Melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 29 Tahun 2025 Dana Alokasi Umum Kab. Seram Bagian Barat yang sebelummnya Rp645.414.802.000             dan setelah mengalami pemangkasan sebesar Rp 629.349.775.000 maka  terjadi pemangkasan sebesar Rp16.065.027.000. Pemangkasan Anggaran ini juga sangat berdampak bagi Pembangunan di Kabupaten Seram Bagian Barat.

 

Sementara PAD Kab. SBB Tahun 2024 yang di dapat dari dari Sektor Pajak Daerah sebesar Rp 8.825.000.000, dari retribusi sebesar Rp. 2.758.568.250, dari Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Rp. 3.618.405.024, dan PAD Yang Sah Rp. 10.788.026.725 sehingga total PAD Kab. SBB Tahun 2024 Sebesar Rp. 26.000.000.000,-

 

Maka APBD Kab. SBB mengalami Penurunan Jumlah dari Tahun 2024 yang PAD nya  1T lebih ini kemudian berkurang jika Tranfer Pusat hanya Berkisaran 600 miliar dan di tambaha PAD Kab. SBB yang 26 Miliar maka ini akan menjadi tantangan bagi Kepemimpnan Bupati Asri Arman dimana Bapak Bupati Asri Arman harus bekerja keras untuk memenuhi pos – pos anggaran yang sudah mengalami pemangkasan anggaran sehingga Bupati Asri Arman perlu sekali memanfaatkan peran OPD – OPD untuk dapat mendatangkan pundi  – pundi bagi Kab. SBB.

 

Pemanfaatan OPD – OPD ini akan sangat membantu seperti Pertanian dimana dinas terkait dapat  memanfaatkan hasil pertanian menjadi pangan local yang dapat di jadikan makan cemilan dan di pasarkan baik di dalam daerah maupun luar daerah, dari hasil hutan, Kab. SBB memiliki hasil hutan yang cukup luar biasa ada cengkeh, pela, damar, kayu – kayu berkualitas bagus dapat di jadikan sebagai alternatif pendapatan, dari hasil bumi ada tambang yang mana Bupati Asri Arman dapat melihat hal ini sebagai peluar untuk meningkatkan PAD dari Sektor Tambang, dari segi perikanan dimana KAB SBB memiliki hasil laut yang melimpah dengan Ikan Tuna, kerang, kepiting, lobster dll, dari segi periwisata Kab. SBB memiliki potensi – potensi pariwisata yang luar biasa.

Nah diharapkan agar OPD terkait dapat mengembangkan potensi – potensi yang ada pada wilayah kerja OPD masing – masing untuk dapat dijadikan pendapatan guna menunjang program – program pemerintah yang mengalami pemangkasan.

Pimpinan – Pimpinan OPD harus produktif, inovatif dan kreatif dalam mengambangkan potensi – potensi yang ada di Kabupaten Seram Bagian Barat karena sebagai Pembantu Bupati perlu juga berakselerasi dengan Bupati dalam melaksanakan dan mengoalkan visi misi Bupati dan Wakil Bupati bagi Kesejahteraan Rakyat di Bumi Saka Mese Nusa ini. Oleh karena itu Bupati Asri Arman di harapkan mengutamakan Profesionalitas dalam menempatkan Pemimpin – Pemimpin di OPD minimal 80% dari kalangan Profesionalitas dan 20 % dari kalangan TIMSES dimana mereka kedepan akan bertugas sebagai Pembantu Bupati.

Masyarakat Kabupaten Seram Bagian Barat SBB sangat menaruh harapan besar dalam Kepemimpinan ASRI ARMAN kedepan secara khusus meningkatkan taraf hidup masyarakat, menstabilkan ekonomi masyarakat, membangun infrastruktur dan pemerintahan yang baik sehingga tidak ada bupati – bupati kecil.   (oleh Gideon Sigarlakie)

Berita Terkait

Peresmian Rumah Adat Hena Hatutelu, Gubernur ...
Bupati Lantik 82 PPPK, Minta Bekerja Profesional ...
Bupati SBB Apresiasi Dukungan Yayasan Astra ...
Masa Jabatan 80 Kepala Desa se-SBB Resmi ...