

Manusa, 12/12/2024 | Panas Pela yang berlangsung di Negeri Manusa kecamatan Inomosol ini yang di ikuti oleh 12 Desa Persekutuan adat Yapoi Patai-Mansamanuwei yang di Saksikan Lansung oleh semua warga masyarakat Yang hadir dan juga PJ Bupati Kabupaten Seram Bagian Barat Dan semua prokopinda yang juga hadir dalam acara panas Pela di Negeri Manusa.
Acara panas Pela ini di awali dengan penjemputan Pejabat Bupati Kabupaten Seram Bagian Barat Jais Ely berserta rombongan Pemerintahan yang hadir dalam kegiatan panas pela di Negeri Manusa. Sambutan PJ Bupati Kabupaten Seram Bagian Barat Jais Ely menyampaikan Budaya Pela dan Gandong yang ada di Maluku ini harus Bagimana kita jaga dan lestarikan supaya anak cucu kita bisa merasakan kedepan Pela juga merupakan budaya pererat hidup Antar Negeri satu dan yang lain di Maluku.
Menurutnya Pela merupakan perjanjian yang harus selalu di jaga oleh karna itu Upacara panas Pela ini pada umumnya bermaksud untuk menghidupkan ingatan pada masa lampau dan sekaligus mensakralkan Kembali Hubungan yang sejak lama telah di jalin antar Negeri sebagaimana yang saat ini di lakukan masyarakat adat Yapoi Patai dan Mansamanawai. Adat dan panas Pela merupakan tradisi panas Pela aktifitas Pela Gandong dapat di katakan sebagai Pranata yang Berpunsi sebagai ikatan hubungan persaudaraan Antara Seluruh Penduduk Dari negeri-Negeri adat yang punya ikatan Pela gandong yang erat Walapun melewati jalan yang terjal dan penuh lumpur dan sangat stenga mati kami tetap sampai di Negeri Manusa dalam acara adat panas Pela ini
Sebagai Pemerintah Daerah saya akan mengambil langka-Langka dalam melihat Akses jalan yang sangat sulit di lewati oleh masyarakat yang ada Di Daerah pegunungan ini yang cukup sulitnya melewati setiap jalan yang rusak. Dalam kesempatan ini saya sebagai PJ bupati sangat merespon positif kegiatan panas pela mengingatkan kembali Generasi sebelumnya ini dan generasi saat ini maupun generasi yang akan datang tentang ikatan tentang ikatan yang telah dibuat oleh parah leluhur saling mengenal Hingga muncul persatuan yang saling menghormati dan saling membantu
Acara pengangkatan sumpa. Pela dengan membaca sejarah singa terjadinya Pela dan Memotong kepala ayam putih dan memasukan atau meneteskan darah ayam di dalam sageru untuk di bagikan kepada semua anak cucu dari Yapoi patai-dan Mansamanawai yang penuhi lapangan negeri manusa dalam penyaksikan ritual adat panas Pela saat ini. Sesudah abis kegiatan ini di lanjutkan dengan pembagian sembako gratis kepada masyarakat oleh Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat. (OP)